Sejarah Desa

Sejarah Desa

Pada abad ke 19 atau sekitar tahun 1825 – 1830 di Jogjakarta terjadi peberontakan pangeran Diponegoro, perang tersebut Melawan Pejajah Belanda dan Terkenal dengan perang Diponegoro. Dalam perang tersebut pasukan Diponegoro kalah dan akhirnya mumdur, diantara pasukan yang mundur tersebut ada prajurit bernama Pangeran JOKO besama adiknya yang diikuti dua abdinya lari kearah timur. Pada suatu tempat merka beristirahat disebuah belik didalam hutan belantara untuk melepas lelah dan membuat tempat tinggal sementaran karena mereka sudah tinggal cukup lama akhirnya meraka sepakat untuk babat alas untuk menetap didaerah tersebut.

Pada saat babat alas tersebut terjadilah peselisihan antara Pangera Joko dan adiknya, yang akhirnya daik Pangeran Joko pindah kearah timur dengan nama samaran SUROKROMO dan daerah tersebut terkenal dengan nama Wotsogo dan menjadi ibukota kecamatan Jatirogo. Setelah lama tidak bertemu dengan kakaknya akhirnya Surokromo ingin bertemu dengan kakaknya yaitu pangeran Joko, untuk mempermudah pencariannya Surokromo mendirikan sebuah umbul-umbul yang sebelumnya sudah dikenal oleh kakaknya. Akhirnya Pangeran Joko mendatangi adiknya, karena sudah lama tidak bertemu Surokromo tidak mengenali lagi kakaknya. Dan dalam pertemuan tersebut Pangeran Joko menantang Surokromo untuk adu ayam jago ( ayam jantan ). Dan akhirnya tempat adu ayam tersebut disepakati ditempat Pangeran Joko.

Akhirnya Surokromo datang dengan membawa seekor ayam. Dalam adu ayam tersebut ayam Pangeran Joko kelelahan dan kehausan, apabila ayamnya tidak diistirahatkan pasti akan kalah. Dan adu ayam tersebut dihentikan dulu untuk memberi minum ayam Pangeran Joko. Dengan menggunakan BLULUK (kelapa yang masih muda sekali) diberilah minum ayam Pangeran Joko dengan buih air belik (sumur kecil). Kemudian adu ayam tersebut dilanjutkan lagi dan setelah diberi minum air buih tadi tiba-tiba ayam Pangeran Joko menjadi unggul (menang). Akhirnya oleh Pangeran Joko belik tersebut diberi nama SEDANG UNGGUL, dan bluluk yang dipakai memberi minum ayamnya tadi yang masih dipegang kemudian dibuang oleh Pangeran Joko, tiba-tiba dengan ajaibnya bluluk tersebut tumbuh menjadi pohon kelapa yang tinggi. Karena bluluk tadi dipakai mengambil air yang tawar tadi akhirnya pohon kelapa tersebut diberi nama KELAPA TAWAR.

Kemudian oleh Pangeran Joko daerah sekitar pohon kelapa tersebut diberi nama TAWARAN, dan oleh orang-orang yang melihat adu ayam tersebut Pangeran Joko diangkat menjadi sesepuh (kepala desa) dan menjadi cikal bakal desa Tawaran sampai saat ini.